CARA PEMASANGAN BELT V
Belt v adalah part untuk menghantarkan daya dari motor
induksi ke sebuah mesin atau alat. Dalam pemasangan belt v ini ada beberapa hal
yang harus diperhitungkan. Baik dari segi pemilihan tipe belt atau pun cara
penomerannya. Berikut adalah beberapa cara dalam pemasangan belt v.
PEMILIHAN TIPE BELT V.
Dalam pemilihan belt v harus berdasarkan perhitungan,
berikut rumus pemilihan tipe belt v:
KW =
daya motor
D1 = diameter pully motor
D2 = diameter pully mesin
Rpm = putaran motor
Load
ketentuan belt v sebagai berikut
tipe belt v
|
load
|
tipe belt v
|
load
|
A
|
1,37
|
3V
|
1,39
|
B
|
2,37
|
5V
|
4,31
|
C
|
3,92
|
8V
|
9,81
|
Pemilihan Nomor/Ukuran Belt V
Panjang belt
ditentukan dari jarak pully dan besar diameter tersebut. Dalam perhitungan berikut adalah rumusnya.
L = jarak
kedua shaft pully
25,4 = perubahan
dari ukuran mm ke inch
Pengukuran tersebut berlaku untuk belt tipe A,B,C . contoh
D1 = 20mm
D2 = 30mm
L = 750mm
Maka belt yang
digunakan adalah sebagai berikut perhitungannya:
Maka
gunakan belt tipe A63 atau B63 atau C63. Atau bisa juga diatasnya dengan
membuat adjustan pada belt atau pengatur kekencangan belt.
Untuk
merubah ke tipe belt v SPB maka tinggal dikalikan 25,4 yaitu merubah sautan
inch ke matrik atau mm.
Contoh
belt v B100 dapat digantikan dengan SPB2540.
Dalam
pemasangan belt harus ada pengatur kekencangan belt. Tidak boleh kekencangan
maupun sebaliknya. Karna hal tersebut dapat mengakibatkan kebakaran pada belt.
Lihat cara pemasangan belt.
Demikian
ulasan tentang belt v. semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar